PUISI UNTUK BUNDA
HADIRKU UNTUK BUNDA
Buah
karya : Listiyo Natarici
Tangis
pertamaku pecah
Tangis
yang menghapus lilin kecil dihatimu
Doa-doa
berpelukan,sampaikan setia hingga surga
Didasar relung
doa-doa melangit
Kerap
menjelma sepanjang mata angin
Lalu
berhembus sendu
Disisi
kedua telingaku
Kudengar
suara nan indah
Hanya kepada sore aku mampu melihat jingga
Keindahan
dunia selain dirimu yang tak mampu lagi kusentuh
Begitulah
engkau bunda
Kucatatkan
engkau dalam sebuah rangkaian kata
Sebelum
padam harapan
Sebelum
habis ingatan
Sebelum
depanku nasib tak bergerak
Aku daun
dan kau embun
Yang aku
tadah dikesunyian
Ingin
kujaga beningmu hingga senja menghilang
Aku
bertaruh atas nama waktu
Seluas-luasnya
kesedihanku
Matamu
ialah apa yang selalu bisa menciptakan samudera tawa dalam hati
Dan
alasan bagi khidmat bahagia
Adalah
doamu yang tak pernah usai
Bunda,
Adakah
kau merenta ?
Diuban
angka ?
Disenja
usia ?
Kuharap engkau tak begitu
Selama semesta masih berusia
Begitulah kasih disabdakan
Rela terpendam dalam gelap tanah
Demi kebahagiaan yang selalu mekar
Bunda,
Engkau adalah wanita terhebat yang pernah kutemui
Sedetik tak melihatmu bagiku adalah derita
Maafkan jika anakmu ini selalu menyusahkanmu
Membuatmu sedih
Membuatmu kecewa
Tapi dilubuk hatiku yang paling dalam aku sangat
menyayangimu bunda
0 Response to "PUISI UNTUK BUNDA"
Posting Komentar