Puisi tentang seorang bidan
KETIKA TANGIS PERTAMA ITU PECAH
oleh : Listiyo Natarici
Di pelataran pagi,berjajar malaikat menyambut harapanmu dilangitkan
Do'a-do'a berpelukan,sampaikan setia hingga surga
Demi kebahagiaan yang selalu mekar
Sepasang jendela yang melansir rerupa kelir cinta
Aku membukanya dan semua berhambur kearahku
Tangis pertamamu pecah
Menggema disetiap sudut ruang
Disinilah kini kamu berada
Erat dipelukan bunda
Hanya kepada sore aku mampu melihat jingga
Keindahan dunia selain dirimu yang tak mampu lagi kusentuh
Senja dimatamu indah
Ada air terjun warna-warni
Berhias pelangi
Sesekali waktu aku mendengar tangis itu pecah
Tangis yang menghapus lilin kecil dihatimu
Tubuh mungilmu kusentuh lembut
Begitulah kasih ku sabdakan
oleh : Listiyo Natarici
Di pelataran pagi,berjajar malaikat menyambut harapanmu dilangitkan
Do'a-do'a berpelukan,sampaikan setia hingga surga
Demi kebahagiaan yang selalu mekar
Sepasang jendela yang melansir rerupa kelir cinta
Aku membukanya dan semua berhambur kearahku
Tangis pertamamu pecah
Menggema disetiap sudut ruang
Disinilah kini kamu berada
Erat dipelukan bunda
Hanya kepada sore aku mampu melihat jingga
Keindahan dunia selain dirimu yang tak mampu lagi kusentuh
Senja dimatamu indah
Ada air terjun warna-warni
Berhias pelangi
Sesekali waktu aku mendengar tangis itu pecah
Tangis yang menghapus lilin kecil dihatimu
Tubuh mungilmu kusentuh lembut
Begitulah kasih ku sabdakan
0 Response to "Puisi tentang seorang bidan"
Posting Komentar